Pages

Rabu, 19 Oktober 2011

Galau oh galau..

Oh my blog! Maapkan abang yang sudah lama tidak meng-apdet dirimu yang hanya bisa diam saja ini. Abang sedikit sibuk belakangan ini. Jadi malam ini mau bahas apa? Oh iya..malam ini kita mau bahas masalah galau-menggalau. Ini adalah sebuah bahasa yang sudah sangat sering kita temui dimana-mana. Paling sering saya temukan di Facebook. Sangat sering dipakai dan saya yakin banyak yang ga tau apa arti kata-kata 'galau' yang sebenarnya. Saya mau bahas ini bukan berati saya tau apa arti kata-kata bermakna 'sedang dizalimi oleh seseorang' itu. Saya juga ga ngerti apa itu 'galau'. Saya bahkan sering dituduh 'galau' sama teman saya. Makanya saya beranggapan kalau 'galau' itu berati dizalimi. 

Mungkin ada yang sotoy dan berkata kalau galau itu sama artinya dengan kata-kata 'jika'. Salah wahai teman, itu kalau, bukan galau.

Will somebody tell me what the FFFF is galau?? 
Suatu hari teman saya pernah bilang gini : "Galau itu artinya udah sangat luas sekarang ini. Kalau kita ga ada uang jajan, itu galau. Kalau kita lagi patah hati, itu juga galau". Setuju kah anda? Lalu teman saya yang seorang lagi pernah  bercerita tentang adiknya yang sempat menuduh seekor kucing yang lagi galau. Ceritanya itu waktu ada kucing yang masup kerumahnya, lalu sang korban ga bisa keluar lagi gara-gara pintu rumahnya udah ditutup. Lalu sang tersangka berkata seraya menunjuk korban "Kucingnya galau tu..".

Kata orang galau itu adalah bahasa anak-anak 4l4y (baca : alay). Tahukah kalian apa itu 4l4y?? 4l4y adalah sekelompok ababil tak beribu yang dapat merusak moral bangsa. I dont know..I just dont like them. Its in my blood u know. Kata beberapa orang kata-kata galau itu berasal dari bangsa 4l4y. Entah bagaimana akhirnya bisa jadi ngetop itu bahasa. Saran saya sebagai orang anti-4l4y, jangan sampai kalian dituduh kalau kalian itu lagi 'galau', karna sesungguhnya saya sudah pernah merasakan itu. Dan itu rasanya sakit, teman. ITU SAKIT!
Ok..maap. Barusan mungkin saya sedikit lebay. Tapi itulah kenyataan pahit yang saya alami. ketika saya dituduh 'galau', saya merasa seperti ababil murahan yang tidak punya rumah.

 Hmm..ok udahan lah hujat menghujat. Saya ini sebenarnya cinta damai. Saya jujur dikalimat tadi. Sekali lagi saya minta maap buat pihak yang dirugikan dalam tulisan saya diatas. (just kiddin' guys, i'm not sorry for that).

galau, Nyet??
PS : (Leni, Intan..sesungguhnya batagor kemaren buat saya jadi diare. Tapi saya ga galau kok)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yaaah.. makanya GALAU makan batagor janganlah banyak kali tarok cabe. Qe belum ahli dalam dunia percabean. Biasa juga perkecapan.

Posting Komentar