Pages

Jumat, 22 Juli 2011

Cerita-Cerita (Bagian I)

Yang akan anda baca berikut ini bukan hal yang penting. Ini dibuat karena saya lagi mau memposting sesuatu di blog ini. Saya mau cerita-cerita aja. Ok? Here we go..

Saya selama beberapa bulan ini telah menjalani hidup sebagai OP warnet. Ini adalah kerja sambilan yang menurut saya sesuai dengan bidang saya. Enak ga enak sih, tapi enak. Orang-orang yang maen di warnet pun aneh-aneh. Ada dari golongan 4L4Y (baca : alay. anak ingusan yang suka berhiperbola ria. Umurnya berkisar dari 14-19 tahun). Ada juga dari orang kantoran (Satpam). Bahkan pelayan warung kopi sebelah juga ikut maen di warnet yang saya nahkodai pada malam tertentu.Walaupun gajinya tidak seberapa, tapi itu cukup buat nambah uang jajan saya yang cuma Rp. 20.000,- per hari. By the way, saya jadi ingat petuah dari sesepuh bernama Molek. Orang ini adalah orang yang menurut saya paling menikmati hidup. Dia juga senior saya sebagai OP. Katanya : "jangan panik kalo uangmu dikit, ada Rp. 5000 aja kita udah bisa ngejek orang". Dan memang benar kata Molek. Rp. 5000 itu udah cukup buat segelas kopi. Lebih malah. Dia juga pernah menasihati salah seorang teman saya yang juga berprofesi sebagai OP. Katanya gini : "Hati-hati, Tok (nama teman saya). Kerja jadi OP itu susah. Nanti pasti kaya' aku. Bulan Pertama - Anteeeeeng, Bulan Kedua - Inilah hidup (disini kita baru mulai serius cari uang), Bulan Ketiga - Mulai Pasrah (Utang dimana-mana. Ambilan di warnet pun udah mustahil untuk di tutup), Bulan Keempat - Terima Kenyatan. Kalo kita bisa melewati keempat hal ini, baru lah kita bisa menjadi OP level Dewa". Alhamdulillah saya dan teman saya tidak menjalani keempat hal diatas.

Adapun yang ingin saya ceritakan adalah tentang kuliah saya. Saya baru semester 4 di umur ke 24. Pinginnya langsung kerja, ga mau lagi berurusan dengan hal-hal akademik. Tapi apalah daya, ilmu cuma seadanya. Mau cari kerja dengan ijazah SMA, palingan lowongan yang ada cuma jadi Office Boy. Bener juga kata sesepuh..inilah hidup. Semuanya memang harus dijalanin. Mau ga mau. Suka ga suka. Ga mungkin selamanya kita bergantung sama orang tua. Saya kuliah di jurusan Informatika. Awalnya saya kira jurusan ini ga blajar hitung-menghitung (matematika dasar ga masuk hitungan), ternyata lebih parah. Ini jurusan banyak maen LOGIKA. Hanya bisa pasrah, terima kenyataan. Kalau lah boleh saya "Hufft.." kaya 4l4y-4l4y di Facebook.

Tadi dapet pesan dari temen yang lagi nonton film Stephen Chow. Karena dia penasaran sama BOYI BOLOMI, jadi lah di meng-copas film itu. Tadi katanya gini : "keram rahang aku, Rud". Segitukah lucunya?? Alhamdulillah dia cuma keram rahangnya, saya sampe muntah-muntah gara-gara ketawa berlebihan. Padahal saya udah bilang untuk berhati-hati, tapi tetap aja dia sampe rahangnya keram. Eh, keram rahangnya...gitu-gitu lah pokoknya. Besok abis final saya mau ke Mesjid Raya Baiturrahman. Si Leni ngajak piknik. Udah mabok mungkin dia ya..masa piknik ke tempat ibadah. Tidak, wahai Leni..saya besok mau beribadah saja disitu. Tidak untuk piknik. Hufft..

salah satu scene film Stephen Chow yang sedang ditonton Leni.

0 komentar:

Posting Komentar